Kamis, 28 Februari 2013

Pengertian Motivasi Berdasarkan 4 Perspektif


PERSPEKTIF MOTIVASI
Perspektif behavioral
Adalah proses dimana motivasi terbentuk dari penekanan terhadap imbalan atau pun hukuman eksternal yangakan memunculkan semangat ,arah,dan kegigihan pada perilakunya.
Dimana akan terbentuk intensif atau stimuli positif/negatif yang dapat memotivasi perilaku murid,yaitu konsekuensi dari intensif internal berupa penilaian,pujian,penghargaan,pengakuan,pemberian izin,dan jam istirahat.


Perspektif humanistis
Melihat motivasi sebagai proses pemenuhan kebutuhan berdasarkan hirarki kebutuhan(Abraham Maslow)untuk menuju aktualisasi diri,dimana setiap tingkatan kebutuhan mempunyai motivasi tersendiri yang akan mendukung tercapainya tingkat(hirarki)kebutuhan yang selanjutnya.

Perspektif kognitif
Motivasi yang terbentuk dalam diri orang tersebut yang akan memunculkan inisiatif internal sehingga dapat menentukan tujuan,perencanaan,dan monitoring untuk memperoleh hasil yang diinginkan dan juga dapat memunculkan motivasi kompetensi.

Perspektif sosial
Motivasi atau proses yang didasarkan pada motif untuk berhubungan atau afiliasi dengan cara berinteraksi dengan orang lain,yang akan membutuhkan pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab.

Rabu, 27 Februari 2013

intelegensi


Intelegensi: Psikometrik dan Pendekatan Vygotsky

Salah satu faktor yang turut mempengaruhi kekuatan dari kemampuan kognitif seseorang adalah intelegensi. Ada 2 cara intelegensi itu diukur yaitu dengan tes tradisional psikometrik dan melalui tes terbaru dari potensi kognitif.

Pengukuran Traditional Psychometric
Pada awal abaf ke-20, sekolah administrasi di Paris menanyakan seorang psikolog Alfred Binet untuk menemukan cara bagaimana mengidentifikasi seorang anak yang mampu menangani tugas-tugas, dan siapa yang harus diberikan pembelajaran atau pelatihan yang khusus. Tes yang dibuat oleh Alfred Binet tersebut adalah tes psikometrik yang sekarang digunakan pada anak-anak yang mana skor dari intelegensinya itu berupa angka.
Anak prasekolah yang berusia 3-5 tahun lebih mudah mengikuti tes ini dibanding anak yang usianya lebih muda sperti bayi dan balita karna kemampuan verbal dan bahasa mereka sudah lebih banyak.
Ada dua tes yang umum dipakai pada anak usia prasekolah yaitu Stanford-Binet dan the Wechsler Preschool dan Primary Scale of Intelligence.
Stanford-Binet Intelligence Scales adalah tes intelegensi yang digunakan pada anak berusia 2 tahun keatas. Tes ini memakan waktu 45 sampai 60 menit. Anak yang dites akan disuruh untuk mendefenisikan kata, merangkai manik-manik, membuat sesuatu dari blok-blok, mengidentifikasi bagian yang hilang dari sebuah gambar, menelusuri labirin, dan menunjukkan pemahaman dari nomor-nomor. Skor dari hasil tes tersebut diharapkan untuk mengukur kemampuan mereka dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang abstrak, pengetahuan, penalaran kuantitatif, spasial-visual, dan working memory.
The Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence, Revised (WPPSI-III),adalah tes individual yang memakan waktu 30 sampai 60 menit, yang telah membagi level tes dari anak berusia 2.5-4 tahun dan 4-7 tahun. Revisinya pada tahun 2002 termasuk subtes baru yang dibuat untuk mengukur kemampuan verbal dan nonverbal, reseptif versus ekspresif vocabulary, kan kecepatan memproses.  WPPSI-III juga bisa digunakan untuk anak-anak spesial dan berkebutuhan khusus. Seperti anak autis, perkempangan yang terhambat, dll.

Pengaruh dari Pengukuran Intelegensi
Pemikiran umum kita ketika melihat hasil skor IQ kita adalah bahwa apa yang kita lihat tersebut betul-betul adalah skor IQ yang pasti tentang kecerdasan kita. Sebenarnya, skor IQ kita adalah ukuran dari seberapa baik seorang anak dapat melakukan beberapa tugas dalam waktu tertentu dibandingkan dengan anak lain yang usianya sama.
Seberapa baik seorang anak mengerjakan tes IQ itu tergantung dari beberapa faktor, seperti emosional, keadaan lingkungan disekitarnya, keadaan ekonomi, budaya, dsb.
Peneliti perkembangan percaya bahwa lingkungan keluarga memiliki andil besar dalam mempengaruhi intelegensi si anak. Baik itu berdasarkan keturunan genetik ataupun bagaimana peran serta orang tua saat proses pembelajaran si anak.
Hubungan antara ekonominya dengan IQ juga telah dipahami dengan baik. Pendapatan keluarga berhubungan dengan perkembangan kognitif dan prestasinya di sekolah. Keadaan ekonomi keluarga juga memberikan pengaruh yang kuat dalam diri mereka.

Mengajar Berdasarkan Teori Vygotsky
Menurut Vygotsky, anak-anak belajar berdasarkan interaksi mereka dengan orang dewasa. Pembelajaran interaktif ini lebih efektif dalam membantu anak dalam melewati Zone of Proximal Development (ZPD), sebuah pemisah antara apa yang mereksa sudah bisa lakukan dan apa yang blum bisa mereka lakukan sendiri. Anak-anak yang berada dalam ZPD hampir tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas mereka sendiri. Tapi, dengan bimbingan yang benar mereka dapat menyelesaikan tugas tersebut. ZPD berdasarkan teori Vygotsky, memberikan pengukuran yang lebih baik tentang potensi si anak, dibandingkan dengan tes traditional psychometric dimana tes ini hanya mengukur berdasarkan apa yang mereka sudah kuasai.
Beebrapa pengikut teori Vygotsky telah beralih mengikuti ajaran Scaffolding. Dimana dalam hal ini orang tua, atau guru memberi dukungan atau pengarahan sementara sampai sang anak dapat mengerjakan tugas mereka sendiri. Semakin tidak mampu anak menyelesaikan tugas nya, semakin besar peran orang tua dalam mengarahkan si anak. Jika si anak sudah mulai bisa mengerjakan tugasnya, maka peran orang tua akan berkurang dengan sendirinya. Dengan hal ini, orang tua cukup memantau proses kognitif nya, dan membantu sang anak untuk bertanggung jawab dalam belajar.
rehat dulu ke sejaha fashion kita ya, salahs satu favorit saya.. :)

Sejarah fashion memberi kesempatan pada kita untuk mengetahui wujud busana manusia dari masa ke masa.
Banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila memahami pengetahuan ini. Karena sejarah mode merupakan sumber inspirasi yang tak kunjung kering apabila kita memerlukan ide baru bagi perkembangan kreatifitas.
Pengetahuan tata busana dari berbagai periode kebudayaan umat masnusia sangat diperlukan bagi seseorang yang menekuni bidang piñata busana di dunia teter, film atau tv. Disamping itu pengetahuan sejarah mode setidak tidaknya akan memperluas wawasan dan memungkinkan kita memproyeksikan diri dalam alur sejarah masa kini dan masa depan.
Memahami wujud busana masyarakat tertentu berarti memahami pula kebudayaan masyarakat itu dan mengerti berbagai aspek keberadaannya.
Sebagai awal kita akan mengenal tata busana di Dunia Kuno, adalah peradaban yang terjadi disekitar Mediterranea pada masa sebelum Masehi
Pada dasarnya pakaian tidaklah hanya merupakan alat pelindung terhadap keadaan cuaca semata mata. Suku bangsa primitive ada kalanya mengenakan pakaian tebal panas di Katulistiwa dan kadang-kadang hamper telanjang didaerah kutub.
Ini sebagian dikarenakan adanya keinginan merias diri yang lebih kuat dibandingkan penyesuaian dengan keadaan sekitar. Kiranya sedikit sifat ini tidak hanya ada dimasa purba tetapi hingga masa kini pun sikap itu masih terpelihara disebagian umat manusia.
Perbedaan berbusana antara suku bangsa di pegunungan, kaum nomadan, penghuni padang pasir, goa, petani dan orang kota terlihat jelas. Sedangkan pada golongan berkedudukan tinggi, kaum ningrat dan aristocrat unsure-unsur simbolis kedudukan mereka sangat ditonjolkan.
Bangsa-bangsa kuno pada mulanya hanya mengenakan kain cawet, kadang-kadang dilengkapi dengan selendang. Tutup kepala dan alas kaki, hamper tak dipakai. Busana zaman kuno yang sangat berpengaruh adalah busana yang berasal dari suku bangsa yang memiliki kebudayaaan sendiri seperti bangsa Mesir Kuno dan Bangsa Babylonia. Kedua bangsa ini memiliki bentuk dasar busana yang sama yaitu bentuk dasar kemeja.
Bangsa Mesir Kuno menghias bentuk dasar ini dengan mempergunakan kain itu sendiri, yaitu dengan cara pemberian lipit-lipit ( pleats, plissee ). Bangsa Babylonia dengan menambah potongan-potongan strook yang berumbai-rumbai.
Bentuk kostum dari masing-masing suku bangsa zaman kuno ini saling berbeda tapi sepintas tak terlihat perbedaannya. Potongan-potongan kain besar atau lebarnya tergantung yang dihasilkan oleh alat tenun pada masa itu diterima sebagai bentuk dasar kostum untuk kemudian dilipat, dililit, dilingkarkan atau disusun pada badan dalam aneka perbandingan panjang atau lebar kain itu sendiri.
Akan jelas bahwa dengan demikian busana zaman kuno dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu :
  1. Rok – rok lipit ( sarung )
  2. Bentuk dasar kemeja
- tunika
- kaftan
Tunika dan kaftan hingga kini masih dikenakan oleh bangsa-bangsa di Afrika Utara dan Timur Tengah.
  1. Deraperi.
Sepotong kain disusun pada bahan, acapkali sebagai tambahan. ( ingat : sari pada busana khas India )
Busana deraperi memberi aksen pada gerakan badan hingga merupakan pakaian paling plastis dari Dunia Kuno.
Dalam dunia kuno bentuk celana hamper tidak digunakan. Sesekali bentuk ini dijumpai sebagai pakaian rasionil pada suku bangsa- suku bangsa pegunungan atau pada suku bangsa-suku bangsa penunggang kuda.
MESIR KUNO
Salah satu pusat peninggalan kebudayaan yang tertua didunia terdapat di daerah lembah sungai Nil di Mesir semasa 4000 tahun SM. Ditemukan oleh Pasukan Napoleon dari Perancis yang menyerbu dan menduduki daerah subur sungai Nil pada tahun 1797. Seorang Ilmuwan Perancis yang bernama CHAMPOLLION berhasil membaca batu bertulis Rosetta ( nama desa ) yang kemudian huruf-huruf atau aksara-aksara yang terdapat di Mesir Kuno kemudian dikenal sebagai HYROGLYPH. Sejak sekitar tahun1800 itulah segenap sejarah Mesir dari masa 4000 tahun sebelum Masehi terungkap.
Mesir juga disebut sebagai Negeri Hadiah Sungai Nil karena kesuburannya. Dengan singkat, periode-periode pra sejarah Mesir adalah :
  1. Periode pra sejarah dan sejarah awal hingga 3000 SM
  2. Periode Kerajaan Kuno 3000–2000 SM
  3. Periode Kerajaan Pertengahan 2100–1800 SM
  4. Periode Kerajaan Baru 1580–1085 SM
  5. Periode Penjajahan Asing 1085 – 395 SM
- Periode Saitis 663 – 525 SM
- Periode Ptolomeus 332 – 30 SM
- Periode Romawi 30 – 395 M
6. Periode Kristen Awal, masa perkembangan kebudayaan Koptik 395 – 640 SM
7. Islam.
Awal keruntuhan Kerajaan Mesir Kuno adalah pada masa Penjajahan Asing, namun hingga sekarang, hampir 30 abad kemudian sejarah Kerajaan Mesir Kuno tetap menjadi misteri yang belum terungkap dengan tuntas. Dan manusia-manusia di abad modern, belum berhenti untuk mencoba mengungkap.
BUSANA DAN PERLENGKAPAN BUSANA MASYARAKAT MESIR KUNO
Zaman Mesir Kuno dapat dikatakan zaman emas karena pada masa itu telah mengenal emas dan tersedia sangat berlimpah. Kaum ningrat bias meletakkan emas dimana saja sehingga logam mulia itu seakan-akan tidak bernilai bagi mereka.
Busana yang dipakai pada masa itu masih dalam bentuk yang sangat sederhana berupa busana dalam bentuk kemeja tanpa krag dinamakan KALASIRIS.
Dalam periode kerajaaan kunoKalasirirs berlengan setali ini sangat pendek dan ketat, sedangkan dalam periode kerajaan baru kalasiris dibuat panjan dan lebar serta diberi lipit-lipit yang merupakan unsure dekoratif yang sangat dominant pada tata busana bangsa Mesir kuno.
Pelengkap Kalasiris : berbagai sarung pendek dan aneka krag. Yang dibuat dari berbagai macam bahan. Sepeti Linen yang dikanji sangat kaku agar mudah dibentuk, ini biasa digunakan oleh rakyat biasa. Ada juga dibuat dari kulit atau logam mulia, ini biasa digunakan oleh kaum ningrat dan tokoh-tokoh penting lainnya. Pada kragnya juga acapkali ditambahkan hiasan dari permata yang disusun dalam susunan geometris.
Sedangkan sarung pendek atau disebut SCHENTI juga memberikan efek dekoratif pada kalasiris. Yang juga terkadang dibuat dari kulit berlapis emas.
Asesoris lainnya ada selendang yang disebut STOLA yang disusun sebagai draperi pada bahu. Dikenakan juga semacam rompi panjang yang dibuat dari susunan jalinan dan ronce manik-manik.
Untuk Firaun, kalasiris yang berlipit-lipit dibuat dari kain emas agar memberi kesan kedewaan.
Untuk Pendeta dan Firaun memakai tutup kepala dari kain yang dilipat menjadi segitiga.
Tutup kepala ini disebut KLAFT.
Aneka mahkota yang terdapat di Mesir:
Mahkota Pschent -: Mahkota ganda terdiri dari Mahkota Merah dan Mahkota Putih warna pada mahkota ini9 menunjukkan daerah kekuasaan pada masa itu. Untuk warna merah meliputi Mesir Bawah dan warna putih meliputi daerah Mesir Hulu.
Mahkota CHEPERESH : Mahkota pada masa kerajaan baru ini berbentuk lebih tinggi dari Pschent. Selalu dihias dengan Ular Ureus yang menghadap kedepan, sebagai kepercayan agar terlindungi dari gigitan ular.
Untuk Ratu selalu memakai hiasan burung Elang diatas kepala dengan sayap burung yang putih disisi kepala.
Selain itu ada juga Mahkota Hemhemet, Mahkota Perang, Mahkota Isis.
Raja Mesir Kuno juga melengkapi penampilannya dengan menggunakan janggut palsu. Janggut palsu ini dibuat dari serat wol atau jalinan rambut, diikat dengan pita kebelakang.
Juga ada gelang-gelang lebar dengan hiasan motif berupa symbol-simbol khas Mesir kuno seperti Ular Ureus, Papyrus, burung elang, matahari bersayap dan lain sebagainya.
Pengaruh Kebudayaan Mesir Kuno ini merupakan sumber ide atau inspirasi yang tak pernah habis terhadap dunia mode. Masa Mesir Kuno ditahun 20an merupakan sumbangan besar kepada gaya tahun 20an sampai dengan tahun 40an yang kemudian dikenal sebagai Gaya ART DECO.