Pendidikan Anak Prasekolah
Pengertian
anak pra sekolah menurut Biechler dan Snowman (1993) adalah mereka yang berusia
antara tiga sampai enam tahun. Usia tersebut mereka biasanya mengikuti program
pendidikan pra sekolah. Anak pra sekolah di Indonesia, umumnya mengikuti
program Tempat Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), dan mengikuti
program Taman Kanak-Kanak (TK). Pada dasarnya program pendidikan pra sekolah
yang ada di Indonesia terbagi menjagi tiga bagian, yakni program pendidikan pra
sekolah formal, non formal, dan informal.
Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:
- Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa.
- Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini
- Infant (0-1 tahun)
- Toddler (2-3 tahun)
- Preschool/ Kindergarten children (3-6 tahun)
- Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun)
Menurut saya, pendidikan prasekolah
sebenarnya tidak wajib diberikan kepada anak-anak sebelum memasuki pendidikan
sekolah dasar, hanya saja pemberian pendidikan prasekolah dapat membantu anak
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolahnnya terutama ketika awal
masuk pendidikan sekolah dasar. Anak yang telah mengikuti pendidikan prasekolah
biasanya akan lebih cepat dalam menangkap pelajaran terutama dalam hal membaca
dan berhitung dan bersosialisasi, tetapi tidak menutup kemunkinan juga bahwa
anak yang tidak mengikuti pendidikan prasekolah dapat bersosialisasi dan
mengikuti pelajaran dengan baik ketika memasuki sekolah dasar.
Saat ini, sudah banyak orang tua
yang menyadari pentingnya pendidikan bagi anak usia dini karena dalam tahap
ini, perkembangan anak sedang berlangsung dengan cepat. Hal ini terlihat dengan
semakin banyaknya pilihan lembaga pendidikan prasekolah PAUD (Pendidikan Anak
Usia Dini).
Masa prasekolah memang merupakan
masa emas untuk membentuk akan menjadi apa seorang anak nantinya. Namun, satu
hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa masa prasekolah merupakan masa bermain
bagi anak. Bukan untuk memfokuskan pemberian pembelajaran secara kaku, namun
lebih fleksibel dengan cara belajar sambl bermain.
Kemudan pendidikan anak pra sekolah
d Indonesia juga berkembang pesat. Dalam beberapa tahun terakhir kita bisa melhat
sendiri banyaknya bermunculan PAUD diberbagai daerah. Hal ini merupakan sebuah
awal yang bagus untuk meningkatkan taraf pendidikan di Indonesia. Anak-anak
yang mendapat pembelajaran di PAUD sebelumnya pasti akan mengalami perkembangan
jauh lebih besar dibanding anak yang tidak.
Di dalam sistem PAUD juga seharusnya
menekankan kepada kemampuan sosialisasi sang anak. Kita tahu sendiri bahwa
sekarang ini banyak alat elektronik canggih bermunculan seperti gadget dan hal itu juga menarik
perhatian anak-anak untuk memainkannya dan menggunakannya tanpa batasan dari
orang tua sehingga akhirnya sang anak hanya fokus kepada gadget-nya dan hasilnya sosialisasi dan bermain bersama
teman-temannya pun menjad berkurang. Hal ini sangat mengkhawatirkan. Oleh karena
itu menurut saya PAUD harus lebih menekankan ada pemberian pembelajaran dengan
cara bermain dan mempererat hubungannya dengan teman-teman sebayanya.