welcome to my blog. :)
ini postingan pertama saya, semoga tertarik semuanya.
enjoy....
ini postingan pertama saya, semoga tertarik semuanya.
enjoy....
Pemrosesan Informasi
Pendekatan :
Perkembangan Memori
Pada masa kanak-kanak awal, anak-anak mulai mengembangkan
efisiensi mereka dalam memproses informasi dan membentuk long-term memori. Akan
tetapi, anak-anak masih belum bisa mengingat sebaik ingatan orang yang lebih
dewasa. Anak-anak biasanya lebih fokus pada hala-hal yang tampak pada sebuah
kejadian, yang gampang untuk terlupakan. Sedangkan orang dewasa lebih fokus
pada penyebab dari apa yang terjadi. Yang
juga sering terjadi pada kanak-kanak adalah ketika mereka lupa kapan dan dimana
situasi yang mereka hadapi itu terjadi. Hal itu dikarenakan kurangnya
pengetahuan yang mereka milki.
Proses-Proses Dasar
Teori pemrosesan informasi mengemukakan bahwa memori itu
mempunyai 3 tahap, yaitu encoding, storage, dan retrieval.
Encoding(pengkodean) adalah suatu proses pencatatan
informasi dengan memberikan kode atau label pada informasi tersebut.
Storage (penyimpanan) adalah langkah selanjutnya dari
encoding dimana informasi tersebut disimpan untuk digunakan.
Retrieval (penarikan kembali) adalah langkah akhir dimana
informasi itu diakses atau pemanggilan kembali informasi yang tersimpan.
Teori pemrosesan informasi juga menggambarkan otak memuat 3
tempat penyimpanan informasi yaitu sensory memory, working memory, dan
long-term memory.
Sensory memory adalah penyimpanan informasi sementara yang
dibawa oleh pancaindra. Biasanya sensory memory ini pendek dan cepat menghilang
dari ingatan.
Contohnya, suatu symbol ‘l’ akan dipersepsi sebagai huruf alpabet tertentu
kalau kita menggolongkannya dalam urutan j, k. l, m; namun dalam kesempatan
berbeda seperti l, 2, 3, 4 maka symbol yang sama bermakna angka satu. Memori
sensori akan menangkap stimuli dan mempersepsi, atau memberikan makna; dalam
hal ‘l’ konteks dan pengetahuan kita akan menentukan makna yang akan diberikan,
bagi seseorang yang tidak mempunyai pengetahuan tentang angka atau huruf, maka
symbol itu kemungkinan tidak bermakna apapun. Misalnya teks yang Anda baca saat
ini akan dipersepsi berbeda oleh orang lain yang tidak mengerti bahasa
Indonesia ataupun yang buta huruf, walaupun matanya melihat deretan simbol yang
sama seperti Anda; ataupun saat kita membaca huruf kanji dari koran berbahasa
Jepang dimana kita tidak punya kemampuan untuk memahaminya. Memori sensori
tidak hanya bekerja untuk simbol saja namun juga dalam hal warna, gerakan,
suara, bau, suhu dan lainnya yang semuanya harus dipersepsi secara simultan.
Namun karena keterbatasan kemampuan, kita hanya dapat memfokuskan pada beberapa
stimuli saja.
Working memory adalah tempat dimana informasi baru ini berada dan
digabungkan dengan pengetahuan yang berasal dari memori jangka panjang.
Kapasitas memori kerja ini sangat terbatas, dari berbagai eksperimen kapasitas
yang dapat disimpan sekitar lima sampai sembilan hal baru dalam satu waktu.
Satu nomor telepon sepanjang tujuh desimal dapat diingat oleh rata-rata manusia
dewasa, namun hal yang berbeda bila disuruh untuk mengingat dua buah nomor
telepon (14 desimal). Kita tidak dapat memanggil kedua nomor telepon tadi
karena terbatasnya kapasitas memori kerja ini. Hal lainnya dari memori kerja
ini adalah waktu yang digunakannya pun hanya sekitar 5 sampai 20 detik saja.
Namun walaupun begitu waktu tersebut sangat cukup misalnya untuk mengingat dan
memahami apa yang anda baca dalam bagian awal kalimat ini sebelum mencapai
akhir kalimat. Tanpa adanya memori kerja, kita tidak bisa memahami susunan kata
dalam satu kalimat dan gabungan antara kalimat yang berdekatan.
Long-term memory adalah tempat berbagai informasi disimpan dan dihubungkan
dalam bentuk gambaran dan skema, suatu pola struktur data yang membuat kita
bisa menggabungkan informasi kompleks yang sangat besar, membuat kesimpulan dan
memahami informasi baru. Bila kapasitas memori kerja sangat terbatas, namun
kapasitas memori jangka panjang dapat dikatakan hampir tak terbatas. Kebanyakan
kita tidak pernah menghitung kapasitasnya, dan saat satu informasi secara aman
sudah disimpan, akan tetap ada disana dalam waktu yang tak terbatas. Secara
teoritis walaupun kita mampu untuk mengingat sebanyak yang kita mau namun
tantangannya justru adalah memanggilnya yaitu mendapatkan informasi yang tepat
sesuai keinginan. Akses pada informasi membutuhkan waktu dan usaha karena kita
harus mencarinya dalam lautan informasi yang luas dalam memori jangka panjang,
dan informasi yang jarang dipakai biasanya akan makin sulit untuk ditemukan.
Recognition dan Recall
Rekognition dan Recall ini adalah 2 bagian dari tahap retrieval. Recognition
adalah proses pemanggilan memori dengan meminta seseorang untuk dapat
merekognisi sesuatu yang telah diberikan sebelumnya. Misalnya seseorang diminta
menjawab apakah benda yang diperlihatkan padanya pernah dia lihat sebelumnya.
Sedangkan recall adalah orang diminta untuk menyatakan sesuatu yang telah dia
lihat atau dengar sebelumnya. Misalnya seseorang diperlihatkan sebuah benda
yang pernah dia lihat sebelumnya kemudian memintanya untuk menjawab benda apa
itu.
Biasanya anak-anak lebih mudah untuk merekognisi daripada
melakukan recall. Akan tetapi, semakin
erat hubungan anak itu dengan benda tersebut , maka mereka akan semakin baik
untuk melakukan proses recall tersebut.
Tipe Memori Anak-Anak
Anak-anak biasanya mengingat kejadian yang memiliki kesan
yang kuat. Salah satu peneliti membagi 3 tipe memori anak-anak yang berbeda
fungsinya yaitu generic memory, episodic memory, dan autobiographical memory.
Generic memory dimulai pada usia 2 tahun yang menghasilkan
sebuah script , yaitu gambaran luas tentang kejadian yang berulang-ulang tanpa
penjelasan detail dari tempat dan waktu kejadian. Script membantu anak-anak
dalam melakukan sesuatu dan bagaimana mereka harus bertindak.
Episodic memory adalah jenis memori yang berhubungan dengan informasi pada
waktu dan tempat tertentu, khususnya ingatan yang bersifat pribadi. Memori
jenis ini bersifat teratur, contohnya kita bisa menceritakan detail percakapan,
atau jalannya cerita dari satu film. Memori yang berhubungan dengan bagaimana
melakukan sesuatu disebut memori prosedural. Anak-anak lebih mengingat dengan
jelas hal-hal yang baru bagi mereka. Seperti seorang anak yang berumur 3 tahun
yang dapat menceritakan dengan detail perjalanannya ke sirkus.
Autobiographical memory adalah ingatan tentang lingkungan atau kejadian
yang terjadi dalam kehidupan kita. Memori ini sifatnya tahan lama. Memori ini
merupakan bagian dari episodic memory, namun tidak semua bagian dari episodic
memory dapat menjadi bagian dari autobiographical memory. Hanya memori yang mempunya
arti tersendiri yang bisa masuk dalam bagian memori ini.
Interaksi sosial, Budaya, dan Memori
Interaksi sosial tidak hanya membantu anak-anak dalam mengingat, tetapi
juga menjadi kunci dalam pembentukan informasi. Berdasarkan teori sosiokultural
dari Vygotsky, anak-anak membentuk autobiographical memory melalui percakapan
dengan orang dewasa tentang berbagai kejadian.
Budaya mempengaruhi apa yang anak pikirkan tentang sebuah pengalaman dan
bagaimana cara orang tua mereka mengkomunikasikannya dengan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar